BAB I


Pengertian, Sifat dan Fungsi
Kepramukaan

Boy Scout, gerakan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja untuk melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab di masa dewasa nanti. Gerakan ini bermula di Inggris di tahun 1970 oleh Sir Robert Baden-Powell, yang program-program dasar gerakannya diilhami oleh dua organisasi remaja yang telah lebih dahulu terbentuk : Sons of Daniel Boone, didirikan oleh Daniel Carter Beard seorang naturalis-illustrator, dan Woodcraft Indian, yang dipelopori oleh Ernest Thompson Seton seorang penulis Inggris kelahiran Kanada.

Kepanduan telah berkembang pesat lebih dari 140 negara di dunia. Organisasi-organisasi kepanduan internasional adalah organisasi independen tetapi biasa bertemu setiap dua tahun sekali dalam Boy Scout World Conference. Biro Kepanduan Sedunia (The Boy Scouts World Bereau) berada di Jenewa, Swizerland, berfungsi sebagai sekretariat organisasi. Kegiatan pertemuan besar internasional, yang disebut Jambore, dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.

Sejak dibentuk oleh Sir Robert Baden-Powell di Inggris, maka berdiri organisasi-organisasi kepanduan di banyak negara, seperti Amerika Serikat pada tahun 1910. Setiap pandu mengucapkan sumpah pandu, dan berusaha menjadi orang yang "kuat jasmaninya, kuat mentalnya, dan bermoral baik." Gerakan kepanduan tidak bersekte dan tidak mempunyai hubungan khusus dengan dinas militer atau kepentingan politik tertentu.

Organisasi kepanduan adalah kegiatan yang paling banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka. Berkemah adalah merupakan program tetap organisasi, yang terkandung di dalamnya program konservasi alam, kehutanan, pertanian, aksi sosial dan bhakti pada masyarakat. Sebagai contoh, selama Perang Dunia II (1939-1945), the Boy Scouts berpartisipasi dalam banyak kegiatan sipil. Program-program lainnya antara lain meningkatkan keterampilan dalam pengetahuan tentang hewan dan tumbuhan, berenang, pertolongan pertama, bersemboyan, dan aktivitas lainnya. Motto pada pandu adalah "Be Prepared" (Selalu Siap Sedia untuk menolong dan bertindak)

Jadi apakah kepramukaan itu ? menurut Lord Baden-Powell (terjemahan) yaitu : "Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan dialam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkannya".

Dari penjelasan Baden-Powell tersebut, kita akan dapat mengambil maknanya, yaitu : Kepramukaan adalah suatu permainan yang mengandung pendidikan. Pendidikan apa ? banyak para pembina yang telah melupakan "hal paling mendasar" bahwa faktor pembinaan watak (mental) adalah yang harus dan sangat diperhatikan.

Dengan "Pembangunan Karakter" (Character Building), gerakan Pramuka dapat memberikan sumbangan positif terhadap negara dengan penyamaian benih-benih calon pemimpin yang patriotis.

Sifat Kepanduan
Resolusi konferensi kepramukaan sedunia pada tahun 1924, bertempat di Kopenhagen, Denmark. Menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat, yaitu : 
  1. Nasional, artinya kepramukaan itu diselenggarakan di masing-masing negara disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara tersebut.
  2. Internasional, artinya kepramukaan harus dapat mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antar sesama anggota kepanduan (pramuka) dan sebagai sesama manusia.
  3. Universal, artinya kepramukaan itu dapat berlaku untuk siapa saja serta dapat diselenggarakan dimana saja.
Sifat Kepramukaan (Berdasarkan AD&ART)
  1. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
  2. Gerakan Pramuka bukan organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
  3. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
Fungsi Kepanduan 
Seperti halnya dengan sifat-sifat kepramukaan, fungsi kepramukaan juga terdiri dari tiga fungsi, yaitu :
  1. Merupakan kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak, remaja, dan pemuda.
  2. Merupakan suatu pengabdian (job) bagi para anggota dewasa yang merupakan tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian.
  3. Merupakan alat (means) bagi masyarakat, negara atau organisasi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, alat bagi organisasi atau negara untuk mencapai tujuannya.
Fungsi Kepramukaan
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan nonformal diluar sekolah dan diluar keluarga dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta berlandaskan Sistem Among, (Berdasarkan AD & ART gerakan Pramuka, Pasal 5)

Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka melalui :
  • Pendidikan dan pelatihan Pramuka
  • Pengembangan Pramuka
  • Pengabdian masyarakat dan orang tua
  • Permainan yang berorientasi pada pendidikan. (Pasal 3, UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka)
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk seriap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriorik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dan menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Munculnya Kepramukaan/Kepanduan
Kepanduan (Gerakan Kepanduan) membantu perkembangan fisik, mental dan spiritual kaum muda, sehingga bisa berperan dalam masyarakatnya kelak. Pada awal berkembangannya Kepanduan terbagi kedalam tiga kelompok pandu putra yaitu Siaga (Cub Scout), Penggalang (Boy Scout) dan Penegak (Rover Scout) dan di tahun 1910, organisasi baru, Girl Guides, dibuat untuk putri (Brownie Guide, Girl Guide dan Girl Scout, Ranger Guide).

Pada tahun 1906 dan 1907 Robert Baden Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Darat Kerajaan Inggris menulis buku SCOUTING FOR BOYS (London, 1908), berdasarkan buku sebelumnya tentang kepanduan militer, yang dipengaruhi dan disupport oleh Frederick Rusell Burnham (Chief of Scouts dari British Africa), Ernest Thompson Seton dalam bukunya "the Woodcraft Indians", William Alexander Smith dari the Boys' musim panas 1907 Baden-Powell menyelenggarakan sebuah perkemahan di Pulau Brownsea, Inggris untuk menguji ide-ide yang ada di dalam buku SfB. Perkemahan ini dan penerbitan buku Scouting for Boys dianggap sebagai awal dari gerakan Kepanduan.

Gerakan kepanduan menjalankan metode-metode kepanduan, kegiatan informal di luar ruangan, seperti berkemah, hiking, berolahraga, semuanya dikemas dalam kegiatan yang menarik dan menantang. Salah satu ciri khas dari Gerakan kepanduan adalah seragamnya yang khas.

Dua organisasi besar yang membawahi para Pandu sedunia World Organization of the Scout Movement (WOSM) untuk putra dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS) untuk putri.

Istilah Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan suatau wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. Sebelum tahun 1961, di Indonesia pernah berdiri puluhan bahkan sampai ratusan organisasi kepanduan, seperti misalnya : Pandu Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) Hizbul Wathon (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtama, dan banyak lainnya.

Sekarang hanya ada organisasi kepanduan nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana, disingkat Gerakan PRAMUKA. (Berdasarkan Keppres No. 238/1961 tentang Gerakan Praja Muda Karana yang menggabungkan semua organisasi yang ada, kecuali yang berhaluan komunis).

#BOYMAN (Ragam Latih Pramuka) By : Andri Bob Sunardi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB II

Ragam Latih Pramuka